Berita terkini

SOUNDING NASKAH AKADEMIK DAN MATRIKS BUTIR-BUTIR KEGIATAN SEPULUH JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

( words)

Pada tahun 2020, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sebagai pusat yang membidangi pengembangan Jabatan Fungsional Kesehatan telah memfasilitasi penyusunan 10 (sepuluh) naskah akademik rancangan PermenPAN-RB Jabatan Fungsional Kesehatan (JFK), diantaranya adalah: dokter gigi, administrator kesehatan, ATLM, teknisi pelayanan darah, pembimbing kesehatan kerja, fisioterapis, radiografer, perekam medis, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis. Saat ini kedelapan naskah akademik tersebut telah dibahas dengan Biro Hukor Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya disampaikan kepada Menteri PAN-RB.

Berdasarkan PermenPAN Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS, tata cara pengusulan dan penetapan jabatan fungsional didahului dengan pembuatan surat usulan kepada Menteri PAN-RB dengan melampirkan naskah akademik untuk kemudian dikaji oleh Kementerian PAN-RB untuk selanjutnya dilaksanakan pemaparan/expose terhadap naskah akademik usulan jabatan fungsional kesehatan.

Setelah selesai tahap ekspose NA, selanjutnya adalah pelaksanaan Uji Beban Kerja untuk mendapatkan nilai angka kredit tiap butir kegiatan. Saat dilakukan Uji Beban Kerja, butir kegiatan diharapkan sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan dapat mengakomodir seluruh kegiatan pejabat fungsional di seluruh Indonesia.



Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka sounding naskah akademik dan matriks butir kegiatan 10 (sepuluh) jabatan fungsional kesehatan pasca expose di KemenPAN-RB. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan masukanmasukan sebelum dilaksanakannya uji beban kerja serta menggali informasi terkait pengelolaan jabatan fungsional kesehatan.

Pusat Peningkatan Mutu SDMK terdiri dari 3 tim yang mengunjungi 3 (tiga) instansi yakni RSUD Ciawi, RS Paru Gunawan, dan RSUD Kota Bogor pada 7-8 April 2021. Pada hari pertama tim Sounding Naskah Akademik berangkat ke lokasi tujuan untuk menemui Direktur Rumah Sakit serta jajarannya dan menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan sounding naskah akademik dan matriks butir- butir kegiatan. Pada hari kedua, lanjutan kegiatan sounding naskah akademik dan matriks butir - butir kegiatan dengan wawancara pengelola JFK di tiap rumah sakit serta pengisian Instrumen.



Pelaksanaan kegiatan sounding naskah akademik dan matriks butir - butir kegiatan 10 (sepuluh) jabatan fungsional kesehatan diawali dengan pemaparan materi terkait Pengelolaan JFK dan Sounding naskah akademik serta matriks butir- butir kegiatan oleh Tim Puskatmutu dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Selanjutnya pengelola jababtan fungsional kesehatan di masing-masing RS diwawancarai terkait pengusulan formasi JFK. Kemudian masing-masing JFK juga dimohon untuk dapat mengisi instrumen butirbutir kegiatan yang mereka kerjakan sesuai jenjangnya di instansi mereka.

Dari kunjungan ke tiga rumah sakit ini, didapatkan beberapa masukan dan laporan yakni antara lain :

1.    Perlu adanya penambahan Definisi Operasional supaya mudah untuk dipahami, khususnya untuk butir kegiatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis

2.    Di RSUD Ciawi, perhitungan formasi yang selama ini dilakukan sudah melibatkan pejabat fungsional dan analis kepegawaian dengan menggunakan standar kebutuhan pelayanan RS. Pengusulan formasi dihitung oleh setiap bagian/bidang yang membawahi masing-masing jabatan.

3.    Pengajuan formasi yang dilakukan oleh RSUD Ciawi tidak diverifikasi Dinkes dan dikirimkan ke Dinkes sebagai laporan. RSUD Ciawi dalam menyusun formasi JFK belum melalui proses permohonan rekomendasi di instansi pembina JFK  kecuali untuk formasi inpassing.

4.    Pengusulan formasi di RS Paru Gunawan dilaksanakan oleh tim Anjab dan ABK dan berdasarkan kesepakatan tim. Perhitungan formasi ini melibatkan pejabat fungsional kesehatan. Usulan formasi yang dibuat tidak dikirimkan ke Dinas Kesehatan untuk divalidasi. Usulan formasi dikirimkan ke Unit Pembina untuk divalidasi dan diberikan rekomendasi. RS Paru Gunawan sudah pernah mendapatkan rekomendasi usulan formasi JFK dari unit pembina.

5.    Dalam pengisian volume kerja dalam satu tahun dalam rangka perhitungan formasi, RS Paru Gunawan mengambil dari laporan rekam medik atau SIM RS atau logbook pegawai. Dalam menghitung lowongan formasi mempertimbangkan bezzeting, pejabat fungsional yang akan masuk, dan pejabat yang akan berhenti atau naik ke jenjang berikutnya.

6.    Perhitungan formasi yang selama ini dilakukan oleh RSUD Kota Bogor sudah melibatkan pejabat fungsional, pengusulan formasi dihitung oleh setiap bagian/bidang yang membawahi masing-masing jabatan dan hasil perhitungan  diserahkan ke Bidang Kepegawaian untuk selanjutnya dilaporkan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kota Bogor untuk diinput di e-Formasi.

7.    Selama ini perhitungan dan pengajuan formasi RSUD Kota Bogor dilakukan menggunakan aplikasi Renbut Kemenkes dengan pengisian volume kerja dalam satu tahun dilihat berdasarkan kesediaan tempat tidur dan juga rumus kebutuhan tenaga.

8.    Pengajuan formasi yang dilakukan oleh RSUD Bogor belum pernah mendapatkan rekomendasi dari Unit Pembina JFK

 

Setelah kunjungan ini, Tim Pusat Peningkatan Mutu SDMK mengolah hasil diskusi, wawancara serta identifikasi instrumen butir kegiatan Jabatan Fungsional Kesehatan dalam rangka peningkatan pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan dan penyempurnaan matriks butir - butir kegiatan dalam rangka persiapan pelaksanaan Uji Beban Kerja (UBK).





0 Comments

 

Login untuk berkomentar

Login dengan